HALAMAN PENULIS
Laporan kegiatan Studi Eksplorasi di Danau Bratan, Bedugul, Pulau Bali
Oleh :
Ika Yuni Astiti
Iza Fatkhiyah
Inayatuz Zakiati
Dwi Fathonah
Hardika Yulinar Ananta
Nida Qurrati Ain
Herlina Putri Tungga Dewi
Intan Oktaviani
Puji
Puspa Eva Ratna Kumala
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Semarang,
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dosen Pengampu,
Rustopo Khusnul Fajriyah
PRAKATA
Puji syukur Tuhan Yang Maha Esa sehhingga kami dapat melksanakan studi eksplorasi ke pulau Bali serta menyusun laporan studi Eksplorasi ini guna memenuhi penugasan mata kuliah Studi Eksplorasi. Laporan ini tidak terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak,
Kami mengucapkan terimakasih kepada jajaran birokasi, ibu Khusnul Fajriyah.S.Pd,.M.Pd selaku dosen pengampu dan Bapak Rustopo.,M.Hum selaku Dosen Pembimbing Lapangan, program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Semarang angkatan 2014.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami harap bagi para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang berifat membangun.
Terimakasih
Semarang, Juni 2016
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN PENULIS
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAGIAN 1 PENDAHULUAN
BAGIAN 2 KONDISI UMUM PULAU BALI
DESKRIPSI
SEJARAH
KEUNIKAN ATAU CIRI KHAS
PERISTIWA SEHARI-HARI
CORETAN UNTUK BEDUGUL
EVALUASI SINGKAT
TESTIMONI
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
UCAPAN TERIMAKASIH
PROFIL PENYUSUN
LAMPIRAN
BAGIAN 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan Negara kepulauan (Negara yang terdiri dari banyak pulau). Salah satunya adalah pulau Bali, setiap tahunnya ada wisatawan mancanegara maupan domestik yang datang mengunjungi Bali. Hal ini menjadi alasan diadakan karya wisata. Karya wisata merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh sekolah kami.
Sehubungan dengan karya wisata, kami ditugasi untuk membuat laporan perjalanan mengenai objek-objek wisata dan kebudayaan masyaraka Bali.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana kondisi umum pulau Bali ?
Apa saja pusat oleh-oleh yang di kunjungi ?
Apasajakah kebudayaan yang terdapat di Pulau Bali ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui objek wisata yang terdapat di Pulau Bali
2. Untuk mengetahui adat dan kebudayaan masyarakat bali.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Menambah wawasan mengenai wisata dan budaya Indonesia.
2. Mengasah kemampuan menyusun laporan perjalanan secara sistematis.
BAGIAN II
KONDISI UMUM PULAU BALI
Pulau Bali atau yang sering disebut Pulau Dewata ini merupakan Pulau yang terkenal hingga penghujung dunia. Bali yang sangat terkenal dengan keindahan alam yang dimiliki. Pulau Bali yang termasuk bagian dari Kepulauan Sunda kecil ini beribu kota di Denpasar, dan secara geografis terletak pada 8° LS dan 115° BT. Daerah ini pun memiliki iklim yang tropis seperti daerah Indonesia lainnya. Secara geografis Provinsi Bali berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur dan selat Bali di sebelah bara, Laut Bali di sebelah utara, Samudra Hindia di sebelah selatan, serta Selat Lombok di bagian timur.
Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 8 kabupaten, 1 kotamadya, 55 kecamatan, dan 701 desa/kelurahan. Dan terdapat sejumlah Banjar Adat di setiap desa/kelurahan.
Nama Kabupaten dan kotamadaya di Bali adalah
Kabupaten BADUNG, Ibukotanya : Mangupura
Kabupaten BANGLI, Ibukotanya : Bangli
Kabupaten BULELENG, Ibukotanya : Singaraja
Kabupaten GIANYAR, Ibukotanya : Gianyar
Kabupaten JEMBRANA, Ibukotanya : Negara
Kabupaten KARANGASEM, Ibukotanya : Amlapura
Kabupaten KLUNGKUNG, Ibukotanya : Semarapura
Kabupaten TABANAN, Ibukotanya : Tabanan
Kotamadya DENPASAR, Ibukotanya : Denpasar
Suku bangsa yang terdapat di Pulau Bali terbagi menjadi dua yaitu suku Bali Aga yang merupakan penduduk asli Bali, kebanyakan dari mereka tinggal di daerah Truyan. Kemudian Suku Bali Mojopahit yang merupakan Bali Hindu atau Bali keturunan dari kerajaan Mojopahit. Kebudayaan Bali dapat dikatakan masih khas atau asli karena masyarakatnya sangat memegang teguh budaya dari nenek moyang mereka dan belum terpengaruh oleh budaya lain.
Mayoritas masyarakat bali adalah beragama Hindu. Dalam kehidupan beragama, masyarakat bali yang beragama Hindu percaya adanya satu tuhan dalam bentuk Trimurti yang Esa yaitu Brahmana (yang menciptakan), Wisnu (yang melindung dan memelihara), dan siwa (yang merusak). Selain itu masyarakat bali juga percaya kepada berbagai Dewa yana lain yang kedudukannya yang lebih rendah dari Trimurti, seperti dewa Wahyu (dewa angin), dan Dewa Indra (dewa perang). Agama Hindu di Bali juga mempercayai adanya roh abadi (Otman), buah dari setiap perbuatan (Karmapala), kelahiran kembali dari jiwa (Punarbawa) dan kebebasan jiwa (moksa), semua ajaran-ajaran itu berada di kitab Wedha.
Tempat untuk melakukan persembahyangan (ibadah) agama Hindu di Bali dinamakan Pura atau Sangeh. Tempat ibadah ini berupa sekelompok bangunan-bangunan suci yang sifatnya berbeda-beda. Ada yang bersifat umum seperti Pura desa dan ada yang sifatnya khusus yaitu Pura keluarga. Di bali terdapat beribu-ribu pura atau sangeh yang masing-masing pura tersebut mempunyai hari upacara (hari perayaan) tertentu sesuai denga perayaan leluhur mereka yang telah ditentukan oleh sistem tanggalanya sendiri-sendiri.
Akibat kuat agama Hindu, di Bali berlaku sistem kasta, yaitu pemisahan masyarakat berdasarkan kedudukan atau tingkat kehormatan. Berdasarkan hal tersebut, masyarakat Bali dibedakan menjadi 4 Kasta, yaitu :
1. Kasta Brahmana
Kasta ini ditempati olah para dewa kerajaan, seperti pendeta. Kasta ini merupakan kasta tertinggi di bali, sehingga seseorang dapat menduduki kasta ini sangat dihormati oleh masyarakat umum atau kasta dibawahnya.
2. Kasta Ksatria
Kasta ini ditempati oleh para bangsawan kerajaan seperti raja, pangeran dan berbagai pengawal kerajaan seperti patih dan panglima perang, pejabat-[ejabat kerajaan yang diberi wewenang untuk memimpin daerah tertentu dibawah daerah kekuasaan raja. Kasta Ksatria dianggap kasta yang mempunyai gengsi dan martabat atau derajat yang tinggi bagi orang yang ada di dalamnya.
3. Kasta Waisya
Kasta ini di tempati oleh para petani dan pedagang. Petani di bali juga digolongkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kekayaan material atas kepemilikana tanah, sawah dan tempat tinggal.
4. Kasta Sudra
Kasta Sudra pada masyarakat bali yaitu mereka yang keberadaanya kurang dihormati. Golongan kasta Sudra ini tidak memiliki hak kepemilikan atas tanah pekarangan atau rumah tempat tinggal. Kasta ini merupakan kasta terendah dalam pembagian kasta di bali.
Sistem kesenian di bali antara lain tari-tarian Bali, rumah adat dan pakaian adat bali. Tari-tarian Bali seperti tari Legong dan tari Kecak sanat disukai oleh wisatawan. Tari Legomg merupakan tari yang menceritakan kisah cinta raja Lasem, sementara tari Kecak mengiahkan tentang Bola Tantra Kera Hanoman dan Sugriwa.
Beberapa rumah adat di bali antara lain gapura candi Bentar yang merupakan pintu masuk istana raja. Balai Bengong yaitu tempat peristirahatan raja beserta kori Babetelan yaitu pintu masukuntuk upacara keluarga.
Pakaian adat bali pria adalah ilat kepala (destar) kain songket Saput dan sbilah Keris yang diselipkan kepinggang bagian belakang. Sedangkan untuk wanita umumnya menggunakan dua helai kain songket, stangen Songket dan selendang, serta memakai hiasan bunga emas da bunga kamboja.
BAGIAN III
DESKRIPSI
Danau Beratan adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Cabaña, Bali. Jika datang dari arah Denpasar menuju utara, mendaki kawasan pegunungan di tengah pulau Bali, melewati daerah persawahan yang bertingkat – tingkat, maka anda akan sampai dikawasan wisata Danau Beratan yang berhawa sejuk. Tepatnya berada di jalur jalan provinsi yang menghubungkan Denpasar – Singaraja. Danau Beratan terletak paling timur di antara dua danau lainnya yaitu Danau Tamblingan dan danau Buyan, yang merupakan gugusan danau kembar di dalam sebuah kaldera besar. Danau Beratan adalah danau terluas kedua di Bali setelah danau di Gunung Agung
Danau Bedugul berlokasi pada ketinggian daratan sekitar 1.239 meter di atas permukaan air laut dan terdapat sebuah pura di pinggir danau bedugul yang bernama Pura Ulun Danau Beratan. Bedugul merupakan salah satu tempat/objek wisata Bali yang menawarkan keindahan alam pegunungan dan danau. Tempatnya yang tinggi membuat daerah ini selalu diselimuti kabut dan berhawa dingin. Daerah Bedugul adalah bagian dari kabupaten Tabanan dan berjarak kurang lebih 70 km atau 2,5 jam dari Bandara Internasional (Airport) Ngurah Rai.
Luas daerah : 350 hektar.
Ketinggian : ±1240 meter di atas permukaan laut .
Suhu Udara : 18˚C di malam hari dan 22˚C di siang hari.
Cuaca yang sejuk di siang hari membuat pengunjung merasa nyaman untuk menikmati pemandangan di sekeliling danau Beratan. Saat senja semakin banyak kabut yang turun meliputi danau.
Suhu air danau : 20 ˚ C
Diameter danau : 850 hektar.
Terletak di dataran tinggi, menyebabkan tempat ini sangat sejuk dan kadang-kadang di selimuti kabut, keindahan alam pegunungan dan Danau Beratan yang bersih, di tengahnya ada sebuah pura Ulun Danu yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai pemberi kesuburan, akan sangat sayang sekali kalau dilewatkan.Wisatawan bisa menikmati waktu santai dengan jalan kaki, menyewa perahu, banyak wisatawan nusantara berkunjung disini pada waktu musim liburan. Ada Kebun Raya di Bedugul yang merupakan satu-satunya di Bali, berbagai jenis buah-buahan dan sayur-mayur tumbuh dengan subur di daerah ini. Penduduk setempat menjual hasil kebunnya di pasar setempat dan juga dijual ke daerah lain di Bali.
Pemandangan alam Danau Beratan yang berada di Danau Bedugul ini sangat indah. Hamparan danau sedalam 23 meter membuat mata menjadi sejuk dan damai. Di danau ini juga terdapat sebuah pura luhur yaitu pura Ulun Danu yang berada ditengah-tengah danau.
Ulun Danu ini sebenarnya merupakan sebuah bangunan suci umat Hindu yang dibangun untuk memuja Dewi Danu, “Danu” sendiri adalah bahasa lokal Bali yang berarti “Danau” dalam bahasa Indonesia. Sedangkan “Bratan” adalah nama dari danau yang terletak di dataran tinggi Bedugul ini. Menurut mitos yang ada di masyarakat Bali, sebenarnya danau Bratan ini merupakan danau yang terbesar di pulau Bali. Namun pada suatu ketika terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat dan akhirnya danau Bratan ini terbagi menjadi tiga bagian, Bratan, Tamblingan dan Buyan. Nama “Bratan” diambil dari kata “Brata” yang berarti mengendalikan diri dengan menutup Sembilan lubang kehidupan. Kata-kata “Brata” ini dapat kita jumpai dalam istilah “Tapa Brata” yang memiliki arti bersemedi atau bermeditasi untuk mencapai ketenangan agar dapat manunggal dengan alam dan berkomunikasi dengan Yang Maha Gaib.
BAGIAN IV
SEJARAH
Bedugul adalah salah satu tujuan wisata alam yang berada di Pulau Bali, hampir seluruh wisatawan yang datang ke pulau dewata selalu menyempatkan untuk datang ke Bedugul. Bedugul memiliki udara yang sangat sejuk, dimana udara di sini bisa mencapai 15 Derajat Celcius. Bedugul berada di ketinggian 1.250 Meter di atas permukaan air laut, dan bedugul di apit beberapa gunung yang terdapat di sekitarnya. Bedugul memiliki beberapa objek wisata yang bisa kita kunjungi bersama keluarga, orang terkasih dan teman-teman anda.
Danau Bedugul yang juga disebut danau Beratan mempunyai kedalaman hingga 23 meter. Biasanya wisatawan menyewa perahu tradisional atau perahu bermotor untuk mengelilingi danau agar dapat menikmati pemandangan danau dari jarak dekat. Bagi yang suka tantangan, anda dapat mencoba water sport di Bali.Obyek wisata di Bali ini juga melalui Kebun Raya Bedugul yang terkenal dengan berbagai macam tanaman buah yang menggoda selera. Lokasinya sekitar 300 meter dari danau Beratan Bedugul.
Akses munuju Pura Ulun Beratan sangat mudah, karena berada di pinggir jalan raya yang menghubungkan wilayah Kabupaten Tabanan dengan Kabupaten Singaraja. Tepatnya di wilayah Bedugul, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Jarak yang ditempuh dari kota kota Denpasar sekitar 55 km, atau sekitar 1 jam perjalanan.
Bedugul berasal dari kata Bedug dan Kul-Kul. Bedug adalah alat pemberitahu Adzan yang berada di Masjid dan Kul-Kul adalah kentongan yang berada di setiap banjar-banjar di Bali yang berfungsi sebagai kode atau isyarat kepada masyarakat setempat. Dahulu kala umat Muslim dan Umat Hindu di daerah ini sangat bersatu dan saling bergotong royong, sehingga kerukunan antar umat agama sangat terjaga di sini. Oleh sebab itu diberikan nama Bedug dan Kukul dan disatukan menjadi Bedugul. Hingga saat ini kerukunan itu sangat terlihat di Bedugul. Dan di sini terdapat sebuah masjid yang usianya sudah tua yaitu Masjid Al-Hidayah Bedugul.
Danau Beratan merupakan ikon pariwisata Bali yang paling banyak di kunjungi oleh wisatawan yang datang ke daerah Bedugul. Danau ini memiliki luas 3,8 Kilometer dengan kedalaman maksimal ialah 22 Meter. Pihak pariwisata di Danau Beratan juga membuat beberapa dermaga yang difungsikan sebagai arena pariwisata untuk menggunakan perahu Boat, Perahu Bebek dan area pemancingan ikan. Di Danau ini terdapat pura Ulundanu yang terkenal, coba cek duit 50.000 kalian.
Sejarah Pura Ulun Danu di Danau Beratan
Seperti yang dituliskan diatas, bahwa di Danau Beratan terdapat sebuah Pura yang disebut Pura Ulun Danu. Di halaman depan pura tepatnya disebelah kiri Pura Ulun Danu Beratan terdapat sebuah sarkopagus dan papan batu, yang diteliti berasal dari zaman megalitik, sekitar 500 tahun SM. Dalam lontar Babad Mengwi menguraikan bahwa I Gusti Agung Putu yang merupakan pendiri kerajaan Mengwi mendirikan sebuah Pura di pinggir Danau Beratan, sebelum beliau mendirikan pura taman ayun. Dalam lontar Babad Mengwi tidak disebutkan kapan tepatnya beliau mendirikan Pura Ulun Danu Beratan, namun yang terdapat dalam lontar Babad Mengwi adalah waktu pendirian pura taman ayun yang upacaranya berlangsung pada Anggara Kliwon Medangsia tahun Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa yaitu tahun saka 1556 atau 1634 M. Berdasarkan uraian dalam lontar tersebut diketahui bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun saka 1556, oleh I Gusti Agung Putu. Semenjak pendirian pura tesebut termasyurlah kerajaan Mengwi, dan I Gusti Agung Putu medapat gelar dari rakyatnya " I Gusti Agung Sakti ". Hingga sekarang Pura Ulun Danu menjadi tempat wisata di Bedugul yang sering dikunjungi baik oleh wisatawn lokal maupun manca negara. Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari 4 komplek pura yaitu:
Pura Lingga Petak,
Pura Penataran Pucak Mangu,
Pura Terate Bang,
Pura Dalem Purwa.
Di Bedugul ada sebuah masjid yang telah berusia tua yang bernama Masjid Besar AL-Hidayah. Masjid ini berada di atas sebuah bukit kecil di sisi sebelah barat Danau Beratan. Didaerah ini para pemeluk agama islam dan agama hindu sangat toleran. Di sekitar tempat wisata Bedugul banyak ditemui masjid-masjid jadi untuk anda yang muslim tidak perlu khuatir saat akan menjalankan kewajiban sholat .
Masyarakat di wilayah objek wisata bedugul rata-rata sebagai petani, karena struktur alam yang sangat bagus dan iklim suhu yang mendukung, membuat banyak masyarakat disana bercocok tanam sayur-mayur yang akan di jual kembali ke pelosok Bali lainnya. Hasil alam yang banyak di jumpai di wilayah ini ialah Kembang Kol, Wortel, Cabai, Tomat, Buncis, Paprika, Kentang, Terong Belanda, Markisa, Strawberry dll
Bedugul berada di kabupaten Tabanan, dengan jarak tempuh sekitar 1,5 jam perjalanan kendaraan dari arah Kota Denpasar. Bedugul dapat di akses melalui jalan kabupaten dan sudah menggunakan struktur aspal yang baik. Beberapa restaurant atau rumah makan banyak tersedia di Bedugul, anda dapat memilih sesuai pilihan. Warga di Bedugul menganut agama Islam dan Hindu dengan proporsi yang imbang.
Pura Ulun Danu yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai Dewi pemberi kesuburan, akan sangat sayang sekali kalau di lewatkan. Memang banyak wisatawan melakukan wisata tour selama liburan di Bali dengan tujuan Bedugul.
Serbagai jenis buahan-buahan dan sayur mayur tumbuh begitu subur di daerah ini. Penduduk setempat menjual hasil kebunnya di pasar setempat dan juga di jual ke daerah lain di Bali. Dalam sejarah pendirian Pura Ulun Danu Beratan dapat dilacak pada salah satu kisah yang terekam dalam Lontar Babad Mengwi. Dalam babad tersebut dituturkan mengenai seorang bangsawan bernama I Gusti Agung Putu yang mengalami kekalahan perang dari I Gusti Ngurah Batu Tumpeng.
Untuk bangkit dari kekalahan tersebut, I Gusti Agung Putu bertapa di puncak Gunung Mangu hingga memperoleh kekuatan dan pencerahan. Selesai dari pertapaannya, ia mendirikan istana Belayu (Bela Ayu), kemudian kembali berperang melawan I Gusti Ngurah Batu Tumpeng dan memperoleh kemenangan. Setelah itu, I Gusti Agung Putu yang merupakan pendiri Kerajaan Mengwi ini mendirikan sebuah pura di tepi Danau Beratan yang kini dikenal sebagai Pura ulun Danu Beratan
Dalam Lontar Babad Mengwi juga dikisahkan bahwa pendirian pura ini dilakukan kira-kira sebelum tahun 1556 Saka atau 1634 Masehi, atau sekitar satu tahun sebelum berdirinya Pura Taman Ayun, sebuah pura lain yang juga didirikan oleh I Gusti Agung Putu. Pendirian Pura Ulun Danu Beratan konon telah membuat masyhur Kerajaan Mengwi dan rajanya, sehingga I Gusti Agung Putu dijuluki “I Gusti Agung Sakti” oleh rakyatnya.
BAGIAN V
KEUNIKAN ATAU CIRI KHAS
Keunikan objek wisata Danau Bedugul Tabahan Bali merupakan sebuah daun yang terkenal unik. Danau Bedugul berlokasi pada ketinggilan daratan 1.239 meter diatas permukaan air laut dan terdapat sebuah pura di pinggir danau Bedugul yang bernama Pura Ulun Danau Beratan. Tak hanya wisatanya domestik saja yang mengenai objek wisata Danau bedugul Bali ini, banyak juga wisatawan macanegara yang sengaja datang kebali untuk melihat keunikan serta keindahan Danau Bedugul Bali ini. Danau Bedugul memiliki pepohoan cemara yang rindang, warni bungan dan hijaunya rerumputan. Danau Bedugul memiliki kedalam 23 meter. Biasanya wisatawan menyewa perahu untuk mengilingi danua agar dapat menikamti pemandangan danau dari jarak dekat. Terdapat pula obyak wisata kebun raya bedugul yang terkenal dengan beberpa macam-macam tanaman buah yang menggoda selera. Lokasi sekitar 300 meter dari danau beratan Berdugul. Ciri khas Bedugul pada bangunan pura yang ddikenal nama Pura Ulun Danu. Pura ini adalah tempat ibdah untuk memuji Sanh Hyang Dewi Danu yang memberikan kesuburan. Danaunya bersih dan puranya menjadi perpaduan yang sempurna untuk melapskan kejenuhan. Pura tersebut juga berada diuang 50 ribu sebagai mata uang Indonesia.
BAGIAN VI
PERISTIWA SEHARI-HARI
Data Statistik Bedugul
Bedugul merupakan salah satu objek wisata Bali yang menawarkan keindahan alam pegunungan dan danau. Tempatnya yang tinggi membuat daerah ini selalu diselimuti kabut dan berhawa dingin. Daerah Bedugul terletak di kecamatan Baturiti kabupaten Tabanan. Tempat ini selalu dipadati pengunjung. Berdasarkan BPS Bali, jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2013 mencapai 519.528 orang, dengan rata- rata kunjungan mencapai 1.423 orang perharinya.
Kondisi Pengunjung Bedugul
Secara global bangunan yang terdapat pada danau bedugul ini adalah bersifat kuno atau bersifat khas zaman dahulu. Danau tersebut tempatnya juga bersih dan tidak kotor, hanya saja infrastruktur pada pengelolaan bedugul sepertinya dari tahun 2013 hingga sekarang tidak ada yang berubah menjadi lebih baik namun sekarang menjadi buruk, kotor seperti misalnya toilet dan sebagainya. Banyak pengunjung yang datang ke danau Bedugul. Turis – turis pun banyak yang datang kesana. Disana juga banyak orang yang membeli baju, buah- buahan atau hiasan- hiasan dinding yang tersedia disana. Pengunjung banyak berkunjung kesana kira- kira pada saat hari libur dan study tour sekolah.
Tata Tertib Pengunjung
a. Membeli tiket masuk
b. Agar berpakaian rapi dan sopan
c. Selalu mentaati petunjuk yang ada
d. Jagalah kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Peristiwa Mengesankan
Bedugul bisa di katakan “Puncak “ versi Bali karena Bedugul sendiri adalah suatu kawasan pegunungan yang berada di bagian tengah pulau Bali. Peristiwa mengesankan menurut saya saat disana sangat senang, karena waktu dulu saya SMA kesana dari Denpasar- Bedugul itu memberlakukan buka tutup jalan, dan kemarin dari rombongan UPGRI TOUR mendapatkan pengawalan dari Polda Bali sehingga sepanjang perjalanan di Bali tidak menemukan kemacetan yang mengular.
Hal yang mengesankan lagi saat di Bedugul yaitu ketika bisa naik kapal speed booth yang mengelilingi danau Beratan yang ada di Bedugul serta menyaksikan dari dekat Pura Ulun Danu merupakan pengalaman baru naik kapal booth di suhu dingin sampai 18°C tersebut sangat menyenangkan
BAGIAN VII
CORETAN UNIK
Kelompok kami pada saat mengunjungi Danau Bedugul hari pertama di pulau Bali, Sekitar pukul 11.00 WITA kami berangkat dan sampai tujuan pukul 12.30 WITA. Sebelum kita menikmati suasana Danau Bedugul kami menikmati makan siang terlebih dahulu sembari melihat keindahan Danau Bedugul yang terlihat dari Rumah Makan Bedugul. Setelah selesai menikmati makan siang kita menikmati keindahan Danau Beratan yang ada di Bedugul dengan menaiki wahana air seperti : Perahu motor dan permainan wahana air lainnya. Setelah saya menikmati indahnya Danau Bedugul saya terinspirasi untuk membuat karya dan berimajinasi tentang keindahan Danau bedugul.
Puisi 1
Di Bedugul Siang itu
Karya : IkaYuni Astiti
Mentari malu – malu berselimut dingin
Menyambutku yang penuh lelah
Bersama kicau burung di pohon cemara
Ku panjatkan seluruh lelah kepada-Nya
Untuk sekedar menikmati pesona ciptaanNya
Di bedugul
Ku siangi danau dalam kilas pandang
Di temani langit yang membisu
Dan seluruh rekan bergelak tawa
Membuat jiwa ini hanyut dalam balutan suka
Getar ragaku melihat kebersamaan
Bertemu tak mengenal, kini bersama bagai keluarga
Dan di bedugul
Ku menakar makna yang tak jua
Ku temu hingga kembali bersama jemu
Puisi 2
Bedugul
Karya : Ika Yuni Astiti
Siapa itu ?
Bedugul
Kau kah itu ?
Dalam pelukan mentari hangat
Burung kenari bernyanyi dikala semua seisi bumi
Sibuk menyiapkan pagi untuk mencari rezeki
Bedugul
Apa benarkah itu kau ?
Yang tak pernah berhenti,
Peduli dengan tingkah tak manusiawi
Menyengsarakan ibu perrtiwi
Menyisihkan goresan di hati
Tanpa kata untuk sebuah negeri
Yang kehilangan garuda
Sebagai penguasa nurani
Bedugul
Aku yakin itu kau !
Dengan perawatan gagah
Metenteng
Menerjang segala halangan
Bersama terik mentari
Kau semangat menyongsong hari
Tanpa berhenti berdoa dalam nurani
Aku bermimpi
Dan aku frustasi
Tapi,
Aku tak pernah peduli
Itu kau atau bukan
Yang aku pesulikan hanya satu
Ketika aku melihatmu
Aku bermimpi ingin memilikimu.
BAGIAN X
PENUTUP
Daya tarik wisata Bedugul merupakan tempat wisata yang terkenal dengan pemandangan danau bratan yang berkabut. Wisata bedugul terkenal dengan Pura yang terdapat pada uang lembaran Rp 50.000. Di Bedugul ada sebuah masjid yang telah berusia tua yang bernama Masjid Besar AL-Hidayah. Masjid ini berada di atas sebuah bukit kecil di sisi sebelah barat Danau Beratan. Didaerah ini para pemeluk agama islam dan agama hindu sangat toleran. Di sekitar tempat wisata Bedugul banyak ditemui masjid-masjid jadi untuk anda yang muslim tidak perlu khuatir saat akan menjalankan kewajiban sholat .
Kami selaku kelompok yang mengamati yang mengeksplore objek wisata bedugul sangat berkesan dengan pemandangan dan paronama serta kebudayaan yang ada disekitar Bedugul, sebaiknya ketika kita sedang berwisata kita juga harus turut menjaga dan merawat tempat yang kita kunjungi, serta menghargai kebudayaan yang ada pada lokasi wisata tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://mybalitransport.com/transport/103/Letak_dan_Geografi_Bali
UCAPAN TERIMA KASIH
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah studi explorasi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Iimu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang.
Dengan selesainya laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Drs. Rustopo,M.Hum selaku Dosen Pembimbing Lapangan dan Khusnul Fajriyah,M.Pd selaku Dosen Pengampu mata kuliah studi explorasi. Atas kesabaran dalam membimbing dan mendampingi kami selama kegiatan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) di Bali.
Terima kasih kepada Biro UPGRIS dan Bus Subur Jaya yang telah menghantarkan kami ketujuan wisata dan telah memberikan kenyamanan selama di perjalanan.
Yang terakhir tentunya kepada teman-teman kelas 4B yang kami sayangi, terimakasih untuk waktu dan kenangan berharganya selama KKL di Bali. Mungkin tanpa kalian KKL di Bali tidak akan terasa menyenangkan.
Semoga apa yang telah kita tulis dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
PROFIL PENYUSUNAN
Nama : Nida Qurrati Ain
Kelas : 4b PGSD
TTL : Sumenep, 30-12-1996
Alamat : Ds.Botosengon Rt/01 Rw/02 Kec.Dempet Kab.Demak
Pesan dan Kesan : Terkesan karena waktu perjalanan ke bali dikawal ketat oleh polisi bali, saya merasa seperti orang penting
Nama : Hardika Yulinar A
Kelas : 4b PGSD
TTL : Demak, 08-07-1996
Alamat : Kp.Jobar Rt/03 Rw/03 kadilangu demak
Pesan dan Kesan :
Nama : Inayatuz Zakiati
Kelas : 4b PGSD
TTL : Kendal, 04-06-1996
Alamat : Ds.pidodo kulon Rt/04 Rw/01 Kec.Patebon Kab.Kendal
Pesan dan Kesan :
Nama : Iza Fatkhiyah
Kelas : 4b PGSD
TTL : Pemalang, 17-07-1996
Alamat : Ds.wonokromo Rt/15 Rw/04 Kec.Comal Kab.Pemalang
Pesan dan Kesan :
Nama : Dwi Fathonah
Kelas : 4b PGSD
TTL : Kudus, 06-05-1996
Alamat : Ds.kedungdowo Rt/6 Rw/1 Kec.Kaliwungu Kab.Kudus
Pesan dan Kesan :
Nama : Puspa Eva Kumala Sari
Kelas : 4b PGSD
TTL : Bogor, 23-02-1996
Alamat : Jln.Bakung indah Rt/01 Rw/02 Kec.Grobogan Kab.Grobogan
Pesan dan Kesan :
Nama : Puji Setiyasih
Kelas : 4b PGSD
TTL : Grobogan, 11-01-1997
Alamat : Ds.Karangsari Rt/03 Rw/01 Kec.Brati Kab.Grobogan
Pesan dan Kesan :
Nama : Herlina Putri T.D
Kelas : 4b PGSD
TTL :
Alamat :
Pesan dan Kesan
Nama : Intan Oktaviani
Kelas : 4b PGSD
TTL : Kudus, 10-12-1996
Alamat : Ds.Jelak kesambi Rt/03 Rw/08 Kec.Mejobo Kab.Kudus
Pesan dan Kesan :
Nama : Ika Yuni Astiti
Kelas : 4b PGSD
TTL : Kendal, 26-06-1995
Alamat : Ds.Ringinarum Kec.Ringinarum Kab.Kendal
Pesan dan Kesan :
LAMPIRAN-LAMPIRAN
0 komentar:
Posting Komentar